Sabtu, 22 Januari 2011

Lahan Pasir Menjadi Lahan Pertanian Potensial Oleh Unsoed

Bekas tambang PT Aneka Tambang akan berubah menjadi lahan pertanian yang potensial.Tak tanggung-tanggung, seperti memindah pasir dari surga, lahan pasir mampu menumbuhkan kubis, bawang merah, cabe, jagung, dan bahkan semangka.  Direktur Utama PT ANTAM Ir. Deni Maulasa pun mengungkapkan kegaguman dan kepuasannya atas karya putra-putri Soedirman yang sebelumnya tak terbayangkan ini.  Ir. Deni sangat bersemangat saat meninjau dan memanen kubis, bawang merah, dan saat meninjau lokasi pertanian dan peternakan dalam acara “tinjauan Demplot Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Terpadu Program Pemberdayaan Masyarakat Eks Pasir Besi” Senin, 20 Desember 2010 Pukul 09.00 WIB.
Hamparan pasir di Desa Munggangsari tersebut disulap menjadi lahan pertanian oleh tim yang dimotori oleh Prof. Edy Yuwono sendiri yang ketika itu masih menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dengan didukung oleh PT Aneka Tambang.  Adalah Dr. Saparso yang berhasil menaklukkan kegersangan pasir pantai menjadi lahan pertanian yang sangat potensial.  Tak berhenti sampai di situ, Tim Teknis, yang diantaranya adalah Ir. Budi Rustomo, M.Rur.Sc.,Ph.D, Ir. Purnama Sukardi, Ph.D, Winarto Hadi dan Ir. Moh. Batta melengkapi ‘keajaiban’ itu dengan mengintegrasikan lahan pasir tadi dengan Peternakan dan perikanan yaitu Sapi, Kamping Etawa, Ayam potong, dan Ikan lele.  Patut dicatat bahwa pemeliharaan sapi dan kambing disini juga memiliki keistimewaan sendiri sebab pakan yang digunakan yaitu komplit feed, pakan ternak hasil penelitian menggunakan bahan-bahan lokal yang dapat bertahan berbulan-bulan bahkan tahun membuat para peternak mampu mengurus puluhan bahkan ratusan kambing dan sapi hanya dengan tenaga beberapa orang saja.
Ketua Panitia, Ir. Budi Rustomo melaporkan bahwa ada 5,5 hektar lahan yang dikelola, sementara itu yang 1,5 hektar diperluas sendiri oleh petani, hal ini membuktikan bahwa kegiatan ini sudah ditiru oleh masyarakat sehingga menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil dalam mentransfer teknologi.  Sementara itu, tanaman pertanian yang ditanam seperti bawang merah, kubis, dan cabe memiliki rentabilitas yang jauh di atas bunga bank.
Rektor Unsoed, Prof Edy Yuwono Ph.D mengatakan bahwa visi Unsoed adalah pengembangan sumber daya pedesaan berkelanjutan dan kearifan lokal.  “Oleh karena itu kami langsung mengiyakan ketika ditawari oleh PT ANTAM untuk mengelola bekas penambangan pasir, sebab sebetulnya sebelumnya kami pernah jaan-jalan ke sini dan menemui perangkat desa dan bupati karena punya niat memberdayakan daerah pesisir pantai selatand dari Kebumen hingga Purworejo”, demikian kata Pak Rektor.
Jajaran PT ANTAM dan UNSOED pada kesempatan tersebut berkesempatan untuk memanen kubis yang kualitasnya bahkan lebih baik daripada kubis pada umumnya yaitu dari dataran tinggi, dan berkesempatan pula memanen bawang merah yang dapat tanam sepanjang tahun, bahkan bisa menjadi sumber bibit.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;